Nadzar dan Sejarah Makkah

PRA KEROSULAN (bagian1.1)

Mekah telah lama menjadi pusat penting bagi bangsa Arab selama berabad-abad, menarik peziarah dari berbagai penjuru setiap tahunnya. Mereka mengunjungi Ka'bah, bangunan tua yang didirikan oleh Nabi Ibrahim sebagai simbol ajaran tauhid (keesaan Tuhan). Ajaran Nabi Ibrahim ini mengakar kuat dalam kehidupan penduduk Mekah dan menjadi adat istiadat mereka.

Seiring berjalannya waktu, Mekah dikuasai oleh berbagai kabilah yang berbeda. Ajaran Nabi Ibrahim mulai memudar dan bercampur dengan kepercayaan paganisme. Meskipun Allah masih dikenal, Dia dianggap sebagai Tuhan yang jauh, dan penduduk Mekah lebih banyak memohon kepada berhala-berhala di sekitar Ka'bah. Mereka melupakan asal-usul dunia dan tidak lagi percaya pada kehidupan setelah kematian.

Namun, ketika klan Quraisy mengambil alih Mekah, masih ada segelintir orang yang setia memegang teguh ajaran Ibrahim. Salah satunya adalah 'Abdul Muthallib, yang menjabat sebagai pemuka Quraisy. Sebagai pemuka, salah satu tugas utamanya adalah menyediakan air minum bagi para peziarah Baitullah selama musim haji, sebuah ritual yang dikenal dengan sebutan "siqayah".